Perbedaan Colocation dan Cloud Hosting – Colocation dan cloud hosting adalah dua solusi yang populer untuk penyimpanan data dan hosting server, masing-masing dengan kelebihan dan kekurangannya.
Jadi sebelum Anda memutuskan layanan mana yang akan digunakan, sebaiknya ketahui dulu perbedaan diantara kedua layanan tersebut.
Dalam artikel ini, kami akan membahas perbedaan colocation dan cloud hosting, serta layanan mana yang lebih baik. Berikut penjelasannya!
Baca juga: Perbedaan Colocation dan Dedicated Server!
Apa itu Colocation?
Colocation adalah layanan dimana perusahaan menyewa ruang di pusat data untuk menyimpan server dan perangkat keras mereka sendiri.
Penyedia colocation menyediakan fasilitas seperti listrik, pendingin, keamanan fisik, dan konektivitas internet.
Layanan Colocation dibagi menjadi dua, yiatu layanan managed colocation dan unmanaged colocation. Untuk mengetahui lebih dalam, silahkan baca artikel kami tentang Apa itu Colocation Server?.
Daftarnama.com sendiri menyediakan layanan colocation server murah unmanaged dengan dilengkapi fasilitas rack, pendingin, listrik, bandwidth serta keamanan fisik.
Meskipun layanan colocation unmanaged, namun ketika Hands-on diperlukan, tim kami siap untuk membantu Anda.
Kelebihan Colocation
- Skalabilitas: Mudah meningkatkan fasilitas dan infrastruktur sesuai kebutuhan.
- Efisiensi: Tidak perlu membeli fasilitas tambahan seperti rak dan pendingin.
- Reliabilitas: Didukung teknologi tinggi seperti generator dan cadangan baterai.
- Performa Tinggi: Menawarkan kecepatan, uptime, dan performa yang tinggi.
- Keamanan: Memiliki keamanan fisik dan digital yang tinggi, diawasi 24/7.
- Fasilitas Ideal: Dilengkapi sistem pengontrol iklim, pendeteksi kebakaran, dan CCTV.
Kekurangan Colocation
- Kontrol Terbatas: Terikat aturan penyedia layanan dan waktu akses yang terbatas.
- Akses Fisik: Penyedia layanan seringkali hanya berada di kota besar, menyulitkan akses bagi perusahaan di lokasi lain.
Cara Kerja Colocation
Ketika Anda menggunakan VPS Server atau dedicated server, biasanya Anda tinggal memilih paket dan membayar biaya bulanan.
Namun, untuk colocation server, ada beberapa langkah tambahan yang perlu dilakukan. Berikut cara kerja colocation server:
1. Memiliki Server Fisik
Langkah pertama, pastikan Anda memiliki server fisik yang akan dikelola, baik secara pribadi maupun oleh pihak yang berpengalaman.
Colocation server menjadi solusi bagi Anda yang tidak bisa mengelola server sendiri.
Jika Anda belum memiliki server, Anda bisa membelinya terlebih dahulu. Pastikan spesifikasi server (RAM, prosesor, dan disk space) sesuai dengan kebutuhan pemakaian Anda.
2. Menentukan Penyedia Layanan Colocation Server
Tidak semua provider hosting menyediakan layanan colocation server. Hanya ada beberapa perusahaan di Indonesia yang menyediakan layanan tersebut.
Salah satu perusahaan yang menyediakan layanan colocation server adalah Herza Digital Indonesia, yang menawarkan layanan colocation server mulai dari 1U hingga 4U Server Rackmount, Tower Server, dan juga Rack Colocation.
Biaya layanan tergantung dari spesifikasi yang ditawarkan oleh penyedia layanan.
3. Membawa Server Fisik ke Data Center
Setelah menemukan provider layanan colocation server, bawa server fisik Anda ke data center. Pastikan server dalam keadaan baik tanpa ada kendala apapun sebelum dibawa.
Koordinasikan dengan provider layanan colocation server mengenai komponen apa saja yang perlu dibawa ke data center.
4. Setting Colocation Server
Setelah membawa server fisik ke data center, langkah selanjutnya adalah melakukan setting colocation server oleh tim teknisi dari penyedia layanan.
Perlu diingat bahwa biaya setting biasanya tidak termasuk dalam biaya bulanan, jadi Anda harus menyiapkan biaya tambahan untuk membayar jasa setting colocation server.
5. Bayar Biaya Tagihan
Setelah semuanya selesai dilakukan, saatnya Anda membayar biaya bulanan untuk memulai berlangganan colocation server.
Besar kecilnya biaya yang keluar disesuaikan dengan paket berlangganan yang Anda pilih.
Apa itu Cloud Hosting?
Cloud hosting adalah layanan penyimpanan data di server yang dioperasikan secara virtual melalui jaringan internet, menggunakan teknologi cloud computing untuk menghubungkan beberapa server.
Gabungan server tersebut berjalan secara bersamaan atau dikenal dengan istilah cluster untuk mengasilkan sumber daya yang dimiliki cloud server.
Cloud server menghubungkan server satu dengan lainnya untuk mendistribusikan tugas, sehingga penyimpanan data dilakukan secara merata tanpa harus membebani satu server saja.
Kelebihan Cloud Hosting
- Aksesibilitas Mudah dan Fleksibel: Dapat diakses dari mana saja dan kapan saja dengan internet.
- Kolaborasi Tim yang Lebih Baik: Memungkinkan tim mengakses data secara bersamaan.
- Ruang Penyimpanan Bebas: Dapat digunakan untuk menyimpan berbagai jenis data.
- Tidak Membebani Memori Hardware: Penyimpanan virtual tidak mempengaruhi perangkat fisik.
- Keamanan dan Kecepatan Terjamin: Data lebih aman dari kerusakan dan virus, dengan kecepatan akses yang tinggi.
- Skalabilitas Mudah: Mudah ditingkatkan sesuai kebutuhan.
Kekurangan Cloud Hosting
- Pelayanan yang Beragam: Tidak semua penyedia layanan memiliki kualitas yang sama.
- Penyesuaian yang Terbatas: Harus memperhatikan regulasi bisnis yang ketat.
- Perlindungan Privasi yang Terbatas: Data disimpan di server pusat yang bisa diakses penyedia layanan, menurunkan privasi.
Cara Kerja Cloud Hosting
Cloud hosting bekerja secara virtualisasi, yaitu dengan menggunakan teknologi cluster yang membagi server fisik menjadi beberapa server virtual.
Teknologi ini memungkinkan website untuk tetap berjalan meskipun salah satu server sedang bermasalah.
Hal ini karena ada server lain yang mem-backup sehingga tingkat kecepatan dan kestabilan tetap terjaga.
Selain itu, resource cloud hosting tidak dibagi dengan pengguna lain, sehingga performa web hosting Anda tidak akan terpengaruh oleh pengguna lain.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa keunggulan dari cloud hosting ini adalah kemudahan dalam pengelolaan dan manajemennya seperti shared hosting serta memiliki performa tinggi seperti VPS.
Perbedaan Utama Colocation dan Cloud Hosting
Sebelum Anda memutuskan layanan mana yang akan Anda gunakan, sebaiknya pelajari dulu perbedaan kedua layanan tersebut.
Sehingga Anda bisa memilih layanan sesuai dengan kebutuhan Anda. Berikut perbedaan colocation dan cloud server, diantaranya sebagai berikut:
1. Kepemilikan Perangkat Keras
Pada layanan colocation, Anda harus memiliki perangkat keras dan menyimpannya di pusat data penyedia layanan.
Artinya pihak penyedia layanan colocation hanya mamfasilitasi ruang khusus penyimpanan server fisik Anda serta daya dan pendingin agar server tetap berjalan secara optimal.
Sementara layanan cloud hosting, Anda menggunakan perangkat keras penyedia layanan secara virtual yang berarti Anda hanya perlu membayar biaya server itu sendiri.
2. Biaya Tambahan
Biasanya biaya colocation lebih mahal dari cloud server karena biaya layanan colocation mencakup sewa ruang, daya, lisensi perangkat lunak, dan dukungan.
Sedangkan pada layanan cloud hosting biasanya sesuai paket langganan, sehingga biaya yang dikeluarkan bisa lebih murah dari pada layanan colocation.
3. Akses Fisik
Pengguna colocation memiliki akses fisik ke server dan dapat melakukan instalasi dan pemeliharaan sendiri.
Disisi lain yaitu pengguna layanan cloud hosting, tidak ada akses fisik karena server dikelola oleh penyedia layanan.
Dalam hal ini, pengguna layanan colocation lebih diuntungkan karena memiliki akses fisik ke fasilitas.
4. Dukungan Pelanggan
Saat terjadi masalah, layanan colocation memiliki tim IT internal di pusat data untuk mendukung masalah teknis.
Mereka juga bertanggung jawab dalam memelihara pusat data dan memastikan server berjalan secara optimal.
Sedangkan pada layanan cloud hosting, dukungan pelanggan bisa lebih lambat karena penyedia layanan menangani banyak klien.
5. Keamanan dan Kepatuhan
Dalam hal keamana, pengguna colocation sangat diuntungkan karena memungkinkan kontrol penuh atas keamanan dan kepatuhan regulasi.
Anda bisa menentukan siapa saja yang boleh memiliki akses server Anda dan melihat apa saja yang mereka lakukan
Sedangkan untuk pengguna cloud hosting, tanggung jawab keamanan dibagi dengan penyedia layanan, yang bisa mempersulit kepatuhan regulasi tertentu.
Kesimpulan
Pemilihan antara colocation dan cloud hosting sangat bergantung pada kebutuhan bisnis Anda.
Jika Anda membutuhkan kendali penuh atas perangkat keras dengan performa optimal dan keamanan yang terjamin, layanan Colocation dari Daftarnama.com dapat menjadi solusi yang tepat.
Dengan menggunakan colocation dari Daftarnama.com, Anda tidak hanya mendapatkan fasilitas pusat data yang canggih dan andal, tetapi juga dukungan teknis profesional untuk memastikan infrastruktur server Anda tetap berjalan lancar.
Namun, jika Anda mencari solusi yang lebih fleksibel, hemat biaya, dan tidak memerlukan pengelolaan perangkat keras, Cloud Hosting bisa menjadi pilihan alternatif yang lebih sesuai.
Untuk info lebih lengkap, silahkan konsultasikan bersama daftarnama.com!